TUGAS
UJIAN AKHIR SEMESTER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata
Kuliah : Manajemen
Mutu
Dosen
Pengampu : Iwan Fahri Cahyadi, S.P, M.M
Disusun Oleh :
Dian
Prasetya 1320310118
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN/PRODI SYARI’AH/MANEJEMEN BISNIS SYARIAH
TAHUN AKADEMIK 2016
1.
Terangkan
syarat khusus untuk mendapatkan sertifikat ISO dan SNI ?
Jawab :
Syarat khusus
yang perlu dipersiapkan untuk mendapatkan sertifikat ISO dan SNI yaitu:
a. Syarat
khusus untuk mendapatkan sertifikat ISO
a. Top
Manajemen harus memutuskan untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO.
b. Top
Manajemen harus menyiapkan sumber daya yang mumpuni untuk menerapkan keputusan
di atas. Persiapan tersebut berupa:
·
Kebutuhan sumber daya manusia seperti Management
Representative atau Kordinator ISO dan Tim ISO untuk menyiapkan, menerapkan,
memelihara dan mengembangkan sistem manajemen mutu di perusahaan.
·
Kebutuhan Waktu. Setidaknya lakukan pertemuan
Tim ISO 2 jam perhari atau bisa digabung menjadi sehari dalam seminggu untuk 3
bulan pertama penerapan guna memastikan semua persyaratan ISO dipenuhi.
c. Kebutuhan
Biaya untuk Konsultan ISO dan Sertifikasi ISO Bentuklah tim yang minimal
terdiri dari dua orang dari setiap divisi (dari tingkatan atas atau kepala dan bawah atau staf kemudian tunjuklah salah seorang dari kepala
tersebut sebagai Management Representative atau Kordinator ISO. Penunjukkan
Management Representative memang dipersyaratkan oleh standar ISO. Untuk
kelancaran penerapan ISO, pastikan Management Representative adalah karyawan
yang paling mengerti proses bisnis perusahaan dan disegani oleh semua pihak.
d. Membuat
rencana training. Training pengenalan ISO untuk semua karyawan. Training sistem
dokumentasi ISO untuk tim ISO dan training audit internal untuk tim ISO.
Hubungi Multiple Training & Consulting (Konsultan ISO yang handal) untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut.
e. Bandingkan
sistem yang sudah berjalan di perusahaan anda dengan standar sistem manajemen
mutu ISO. Analisis apa saja persyaratan ISO yang belum anda terapkan.
f. Rumuskan
Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu (target pekerjaan) setiap divisi yang ada di
perusahaan anda. Buatlah target yang SMART (Specific, Measurable, Achievable,
Time Target)
g. Merumuskan
6 prosedur wajib yang dipersyaratkan ISO yaitu prosedur pengendalian dokumen,
prosedur pengendalian rekaman mutu, prosedur pengendalian produk tidak sesuai,
prosedur tindakan perbaikan, prosedur tindakan pencegahan, dan prosedur audit
internal
h. Merumuskan
prosedur kerja untuk setiap divisi. Bagi proses atau kegiatan yang harus
dikontrol maka sebaiknya dibuatkan prosedur. Contoh prosedur kerja: Prosedur
Penerimaan Karyawan, Prosedur Perencanaan Produksi, Prosedur Penyimpanan
Barang, Prosedur Pelaksanaan Survey Kepuasan Pelanggan, dsb.
i.
Untuk proses-proses yang dianggap rumit dan
membutuhkan penjelasan detail, maka buatlah Instruksi Kerja (bila perlu
disertai gambar ilustrasi.
j.
Lengkapi prosedur kerja dan instruksi kerja
tersebut dengan form isian. Form isian merupakan bukti bahwa prosedur tersebut
dijalankan. Contoh form antara lain form serah terima barang, form evaluasi
karyawan, form purchase request, form purchase order, dll.
k. Membuat
pedoman mutu yang berisi panduan penerapan ISO di perusahaan anda
l.
Menerapkan sistem manajemen mutu yang anda
kembangkan setidaknya 3 bulan untuk memastikan semua prosedur yang telah
ditetapkan, dimengerti dan dijalankan sepenuhnya oleh semua karyawan.
m. Melaksanakan
training audit internal untuk tim ISO
n. Menjalankan
audit internal pertama yang dilakukan oleh auditor internal yang telah
mengikuti training. Auditor internal akan mengaudit seluruh divisi di
perusahaan anda dan memeriksa kesesuaian dan ketidaksesuaian perusahaan anda
dengan standar ISO atau prosedur dan kebijakan yang ditetapkan.
o. Mengubungi
badan sertifikasi untuk mengajukan audit sertifikasi. Setidaknya anda harus
menghubungi badan sertifikasi 1 bulan sebelum tanggal audit yang anda inginkan.
p. Melaksanakan
rapat tinjauan manajemen yang dipimpin langsung oleh Top Manajemen untuk
memastikan semua persyaratan ISO telah diimplementasikan.
q. Badan Sertifikasi akan mengaudit anda dalam 2
stage; (1) Initial Audit dan (2) Main Audit. Pastikan Tim ISO anda telah siap.
b. Syarat
khusus untuk mendapatkan sertifikat SNI
a. Mengisi
Formulir Permohonan SPPT SNI
Daftar isian permohonan SPPT SNI dilampiri:
·
Fotokopi Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu SNI
19-9001-2001 (ISO 9001:2000) yang dilegalisir. Sertifikasi tersebut diterbitkan
Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM) yang diakreditasi Komite Akreditasi
Nasional (KAN).
·
Jika berupa produk impor perlu dilengkapi
sertifikat dari LSSM negara asal dan yang telah melakukan Perjanjian Saling
Pengakuan (Mutual Recognition Arrangement/MRA)
dengan KAN. Proses pada tahap pertama ini biasanya berlangsung selama satu
hari.
b. Verifikasi
Permohonan
Verifikasi
meliputi : semua persyaratan untuk SPPT SNI, jangkauan lokasi audit, kemampuan
memahami bahasa setempat (jika ada kesulitan, perlu penerjemah bahasa setempat
untuk audit kesesuaian). Selanjutnya akan terbit biaya (invoice) yang harus
dibayar produsen. Proses verifikasi perlu waktu satu hari.
c. Audit
Sistem Manajemen Mutu Produsen
·
Audit Kecukupan (tinjauan dokumen) : Memeriksa
kelengkapan dan kecukupan dokumen sistem manajemen mutu produsen terhadap
persyaratan SPPT SNI. Bila hasilnya ditemukan ketidaksesuaian kategori mayor
maka permohonan harus melakukan koreksi dalam jangka waktu dua bulan. Jika
koreksi produsen tidak efektif, permohonan SPPT SNI akan ditolak.
·
Audit Kesesuaian : Memeriksa kesesuaian dan
keefektifan penerapan Sistem Manajemen Mutu di lokasi produsen. Bila hasilnya
ditemukan ketidaksesuaian, pemohon harus melakukan koreksi dalam jangka waktu
dua bulan. Jika tindakan koreksinya tidak efektif, maka LSPro-Pustan Deperin
akan melakukan audit ulang. Bila hasil audit ulang tidak memenuhi persyaratan
SNI, pemohonan SPPT SNI produsen ditolak. Proses audit biasanya perlu waktu
minimal 5 hari.
d. Pengujian
Sampel Produk
Jika diperlukan
pengambilan sampel untuk uji laboratorium, pemohon menjamin akses Tim Asesor
dan Petugas Pengambil Contoh (PPC) untuk memperoleh catatan dan dokumen yang
berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu. Pengujian dilakukan di laboratorium
penguji atau lembaga inspeksi yang sudah diakreditasi. Jika dilakukan di
laboratorium milik produsen., diperlukan saksi saat pengujian. Sampel produk
diberi Label Contoh Uji (LCU) dan disagel. Proses ini butuh waktu minimal 20
hari kerja.
e. Penilaian
Sampel Produk
Laboratorium
penguji menerbitkan Sertifikasi Hasil Uji. Bila hasil pengujian tidak memenuhi
persyaratan SNI, pemohon diminta segera melakukan pengujian ulang. Jika hasil
uji ulang tak sesuai persyaratan SNI, permohonan SPPT SNI ditolak.
f. Keputusan
Sertifikasi
Seluruh dokumen
audit dan hasil uji menjadi bahan rapat panel Tinjauan SPPT SNI. Proses
penyiapan bahan biasanya perlu waktu 7 hari kerja, sementara rapat panel
sehari.
g. Pemberian
SPPT-SNI
Melakukan
klarifikasi terhadap perusahaan atau produsen yang bersangkutan. Proses
klarifikasi ini perlu waktu 4 hari kerja. Keputusan pemberian sertifikat oleh
Panel Tinjauan SPPT SNI didasarkan pada hasil evaluasi produk yang memenuhi :
kelengkapan administrasi (aspek legalitas), ketentuan SNI, dan proses produksi
serta sistem manajeman mutu yang diterapkan dapat menjamin konsistensi mutu
produk. Jika semua syarat terpenuhi, Besoknya pihak pemberi setifikat
menerbitkan SPPT SNI untuk produk pemohon.
h. Membayar
biaya kepengurusan SNI
i.
SIPA atau yang setara lainnya atau Surat
keterangan Kerjasama Perusahaan Pemohon SPPT SNI dengan Perusahaan pemegang
SIPA untuk Logam.
j.
Sertifikat Hasil produk (Terutama produk logam)
terhadap Permenkes Nomor 416/Menkes/PER/IX/1996 (untuk AMDK).
k. Kopi
laporan atau sertifikat kalibrasi peralatan inspeksi/pengujian (untuk AMDK).
l.
Khusus untuk produk SIR disertai dengan Tanda
Pengenal Produsen (TPP).
2.
Apa
peran dan tugas pemerintah agar Industri Kecil Menengah (IKM) dapat memperoleh
ISO dan SNI ?
Jawab :
Peran dan tugas pemerintah agar
Industri Kecil Menengah dapat memperoleh ISO dan SNI, yaitu:
a. Membantu
IKM dalam memperoleh sertifikat ISO dan SNI.
b. Menyusun
rencana progam, pengendalian serta evaluasi pelaporan dalam mendampingi IKM
untuk mendapatkan sertifikat ISO dan SNI.
c. Penyelenggaraan
bimbingan terhadap IKM
d. Pembinaan
dan Pengembangan pengusaha industri menengah, besar, kecil dan pengendalian
pencemaran.
e. Penyelenggaraan
perlindungan terhadap konsumen
f. Penyelenggaraan
sosialisasi bagi pihak IKM dalam mendapatkan sertifikat ISO dan SNI
g. Pembinaan
jabatan fungsional pada IKM
3.
Apa
yang harus dilakukan IKM bila telah memperoleh SNI dan ISO ?
Jawab :
Hal-hal
yang perlu dilakukan IKM setelah memperolelh SNI dan ISO yaitu:
a. Meningkatkan
kualitas dan standar produk. Guna dapat memanfaatkan peluang dan potensi pasar
di kawasan ASEAN dan pasar global, maka produk yang dihasilkan IKM haruslah
memenuhi kualitas dan standar yang sesuai dengan kesepakatan ASEAN dan negara
tujuan. Dalam kerangka itu, maka IKM harus mulai difasilitasi dengan kebutuhan
kualitas dan standar produk yang dipersyaratkan pasar ASEAN maupun di luar
ASEAN. Peranan dukungan teknologi untuk peningkatan kualitas dan produktivitas
perlu segera dilakukan dalam memperkuat kemampuan IKM yang ingin memanfaatkan
pasar ASEAN.
b. Meningkatkan
akses finansial. Isu finansial dalam pengembangan bisnis IKM sangatlah klasik.
Selama ini, belum banyak IKM yang bisa memanfaatkan skema pembiayaan yang
diberikan oleh perbankan. Tiga isu umum yang masih dihadapi IKM berkaitan
dengan akses finansial:
·
Aspek formalitas, karena banyak IKM yang tidak
memiliki legal status.
·
Aspek skala usaha, dimana sering sekali skema
kredit yang disiapkan perbankan tidak sejalan dengan skala usaha IKM.
·
Aspek informasi, di mana perbankan tidak tahu
IKM mana yang harus dibiayai, sementara itu IKM juga tidak tahu skema
pembiayaan apa yang tersedia di perbankan.
c. Meningkatkan
kualitas SDM dan jiwa kewirausahaan IKM. Secara umum kualitas SDM pelaku IKM di
Indonesia terus harus ditingkatkan, terlebih spirit kewirausahaannya. Oleh
karena itu, untuk memperkuat kualitas dan kewirausahaan IKM di Indonesia, maka
diperlukan adanya pendidikan dan latihan keterampilan, manajemen, dan diklat
teknis lainnya yang tepat, yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan
kewirausahaan juga perlu ditingkatkan.
d. Memperkuat
dan meningkatkan akses dan transfer teknologi bagi IKM untuk pengembangan IKM
inovatif. Akses dan transfer teknologi untuk IKM masih merupakan tantangan yang
dihadapi di Indonesia. Peranan inkubator, lembaga riset, dan kerjasama antara
lembaga riset dan perguruan tinggi serta dunia usaha untuk alih teknologi perlu
digalakkan. Kerjasama atau kemitraan antara perusahaan besar, baik dari dalam
dan luar negeri dengan IKM harus didorong untuk alih teknologi Sistem Manajemen
Mutu SNI ISO 9001:2008: Penerapan pada Usaha Kecil dan Menengah.
0 komentar:
Post a Comment