MAKALAH
NILAI TUKAR MATA UANG (KURS)
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata
kuliah : Ekonomi Makro
Dosen Pengampu
: Amirussodiq, Lc, MA
Disusun Oleh :
Dian Prasetyo 1320310118
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dewasa ini kebutuhan manusia sangat
tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat memproduksinya sendiri
tetapi memerlukan pihak lain. Salah satu satu aktivitas yang tak pernah lepas
dari kegiatan pemenuhan kebutuhan tersebut adalah kegiatan perdagangan. Kegiatan perdagangan merupakan proses
pertukaran yang memerlukan alat tukar yang bernama uang. Jika perdagangan dilakukan
dalam satu negara tentu saja dapat dilakukan melalui mata uang negara yang bersangkutan,
tetapi jika dalam perekonomian terbuka atau perdagangan antar negara tentu saja
terdapat dua mata uang yang berbeda.
Seandainya ada mata uang tunggal
internasional tidak akan ditemukan masalah dalam penetapan harga, namun karena
mata uang tersebut belum ada maka terdapatkebutuhan menukarkan mata uang yang
satu menjadi matauang yang lain. Maka dari itu perlu diadakannya kebijakan untuk
menukarkan uang yang telah beredar di pasar uang internasional sehingga nilai
tukar uang antar negara dapat ditentukan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
nilai dari uang ?
2.
Apa pengertian nilai tukar ?
3.
Bagaimana nilai tukar mata uang?
4.
Bagaimana penentuan nilai tukar ?
5.
Apa yang dimaksud kurs valuta asing (valas) ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nilai Dari Uang
Nilai dari uang diukur dengan kemarnpuannya
untuk dapat rnembeli (ditukarkan dengan) barang dan jasa (internal value) serta valuta asing (external value). Dengan demikian besamya nilai uang ditentukan
oleh harga barang dan jasa. Apabila harga barang ini naik (turun) maka nilai
uang akan turun (naik). Biasanya ada tiga metode untuk mengukur nilai uang,
yakni dengan rnenggunakan: indeks biaya hidup, indeks harga barang- barang
perdagangan besar atau apa yang disebut dengan GNP deflator.
Indeks biaya hidup umunmya banyak dipakai
sebagai ukuran nilai uang. Indeks ini mencakup harga beberapa barang kebutuhan hidup.
Di Indonesia kita kenal indeks harga 9 (sembilan) bahan pokok, indeks harga 62
macam barang dan sebagainya. Sedangkan indeks harga perdagangan besar merupakan
indeks harga barang- barang yang dipakai oléh perusahaan untuk menghasilkan
barang lain. GNP deflator mencakup harga-harga barang yang lebih luas/banyak
dibanding dengan indeks biaya hidup maupun indeks harga perdagangan besar. Cara
menghitungnya dengan membagi GNP norninal dengan GNP riil pada harga konstan.[1]
Jadi nilai dari uang dapat dilihat dari
kemampuannya untuk membeli suatu barang atau jasa beserta valuta asing (valas).
B. Pengertian Nilai Tukar
Pengertian nilai tukar (exchange rate) adalah harga satu mata uang yang
diekspresikan terhadap mata uang lainnya (M. Faisal, 2001: 20). Kurs
dapat diekspresikan sebagai sejumlah mata uang asing disebut direct quote atau sebaliknya sejumlah
mata uang lokal disebut indirect quotes.
Berdasarkan pendapat David K. Eiteman, dkk (2003: 103)
nilai tukar (exchange rate) valuta
asing adalah harga salah satu mata uang yang dinyatakan menurut mata uang
lainnya.[2]
Kurs mata
uang menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan dengan mata uang lain.
Penentuan nilai kurs mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain
ditentukan sebagai mana halnya barang yaitu oleh permintaan dan penawaran mata
uang yang bersangkutan. Hukum ini juga berlaku untuk kurs rupiah, jika demand
akan rupiah lebih banyak daripada suplainya maka kurs rupiah ini akan
terapresiasi, demikian pula sebaliknya. Apresiasi atau depresiasi akan terjadi
apabila negara menganut kebijakan nilai tukar mengambang bebas (free
floating exchange rate) sehingga nilai tukar akan ditentukan oleh mekanisme
pasar (Kuncoro, 2001).
Jadi dapat
disimpulkan bahwa nilai
tukar (exchange rate) adalah harga
atau nilai tukar yang menunjukkan jumlah unit mata uang tertentu yang dapat
ditukar dengan satu mata uang lain. Kurs dapat diekspresikan sebagai sejumlah
mata uang asing yang disebut direct
quote atau sebaliknya sejumlah mata uang lokal disebut indirect quotes.
C. Nilai tukar mata uang
Nilai tukar mata uang dibagi menjadi dua yaitu :
a. Nilai tukar nominal, adalah nilai tukar yang ditulis dengan angka nominal. Misalnya US$
1,00=Rp10.000. kurs antara dua Negara adalah yang dinamakan kurs nominal.
b. Nilai tukar Riil atau kurs riil (riil exchange
rate) adalah
harga relative dari barang-barang kedua Negara yang menyatakan tingkat dimana kita
dapat memperdagangkan barang-barang dari suatu Negara untuk barang-barang dari
suatu Negara untuk barang-barang Negara lain. Oleh karena itu nilai tukar riil
juga disebut terms of trade.
Secara umum dapat
dituliskan = Nilai tukar nominal x Harga barang domestic
Harga barang luar negeri. Nilai tukar riil diantara kedua Negara dihitung dari
nilai tukar nominal dan tingkat harga di kedua Negara.Jika nilai tukar riil
adalah tinggi, berarti harga barang-barang luar negeri relative murah, dan
harga barang-barang domestic relatif mahal. Dan sebaliknya, jika nilai tukar
riil rendah, berarti harga barang-barang luar negeri relative mahal, dan
harga-harga barang domestic relative murah.[3]
D. Penentuan Nilai Tukar
Ada beberapa faktor penentu yang mempengaruhi
pergerakan nilai tukar, yaitu (Madura, 1993):
1.
Faktor Fundamental
Faktor fundamental berkaitan dengan indikator ekonomi seperti inflasi, suku
bunga, perbedaan relatif pendapatan antar negara, ekspektasi pasar dan
intervensi bank sentral.
2.
Faktor Teknis
Faktor teknis berkaitan dengan kondisi permintaan dan penawaran devisa pada
saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara penawaran tetap,
maka harga valuta asing akan terapresiasi, sebaliknya apabila ada kekurangan
permintaan, sementara penawaran tetap maka nilai tukar valuta asing akan
terdepresiasi.
3.
Sentimen Pasar
Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita politik yang
bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valuta asing naik atau atau
turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita sudah
berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal.
E. Kurs Valuta Asing
Penentuan
kurs valuta asing dapat dibedakan kepada dua sistem: kurs tetap dan Kurs
fleksibel. Yang dimaksudkan dengan kurs tetap adalah sistem-penentuan nilai
mata uang asing di mana bank sentral menetapkan harga berbagai mata uang asing
tersebut dan harga tersebut tidak diubah dalam jangka masa yang lama. Sedangkan
sistem kurs fleksibel adalah nilai mata uang asing yang ditetapkan berdasarkan
perubahan permintaan dan penawaran di pasaran valuta asing dari hari ke hari.
1. Sistem Kurs Tetap
Dalam
sistem ini semua transaksi mata uang akan menggunakan kurs yang direncanakan
oleh bank sentral. Dalam melakukan jual beli mata uang asing lembaga-Iembaga
keuangan. terutama bank perdagangan, akan menggunakan kurs yang ditetapkan ini.
Sebagai contoh misalkan bank sentral menetapkan kurs yang berikut di antara
dolar US dengan rupiah: USSl,00 = Rp10.000. Berdasarkan kurs ini, jual beli
dolar akan menggunakan kurs tersebut. Seorang pengekspor yang menerima dolar US
akan menjual kepada bank perdagangan pada kurs yang ditetapkan tersebut.
Sebaliknya pula, suatu perusahaan yang ingin mengimpor barang dari luar negeri
dan memerlukan dolar US, akan membayar sebanyak Rpl0.000 juga untuk setiap
dolar yang dibelinya.
Sistem
kurs tetap tidak dapat menjamin agar keseimbangan permintaan dan penawaran mata
uang asing dicapai pada kurs yang ditetapkan. Pada umumnya keseimbangan di
pasaran bebas dicapai spada kurs yang berbeda. Dengan demikian, pada kurs yang
ditetapkan biasanya permintaan dan penawaran tidak seimbang.[4]
2. Sistem Kurs Fleksibel (Berubah Bebas)
Dalam
sistem kurs valuta asing yang tleksibel, harga valuta asing ditetapkan oleh
permintaan dan penawaran valuta asing di pasaran. Dari sehari ke sehari
permintaan dan penawaran valuta asing mengalami perubahan. Maka kurs valuta
using akan selalu mengalami penambahan. Dalam sistem penentuan kurs pertukaran
ini bank sentral tidak perlu secara aktif menyertai jual beli valuta asing di
pasaran.
Fleksibilitas
harga valuta asing akan menjamin tercapainya keadaan di mana permintaan valuta
asing adalah sama dengan penawaran valuta asing. Dengan demlkian bank sentral
tidak perlu menyimpan cadangan valuta asing yang berlebih-lebilian untuk
digunakan dalam intervensi pasaran apabila ketidak seimbangan di antara
permintaan dan penawaran valuta asing berlaku.
Ini
merupakan kebaikan utama dari sistern kurs fleksibel. Di samping menyadari
kebaikannya di atas, perlu pula dicatat bahwa sistem kurs fleksibel mempunyai
beberapa kelemahan. Salah satu yang panting adalah: sistem itu dapai
mengakibatkan fluktuasi harga valuta asing yang sangat besar dari satu periode
ke periode lainnya. Fluktuasi yang tidak teratur ini dapat mempengaruhi tingkat
harga, tingkat kegiatan ekonomi dan keadaan kesempatan kegia. Dengan perkataan
lain fluktuasi kurs valuta asing yang terlalu bebas dapat menimbulkan beberapa
akibat buruk kepada kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat, Untuk
menghindari implikasi buruk tersebut sering kali bank sentral melakukan jual
beli valuta asing dengantujuan untuk mengurangi fluktuasi harga valuta asing.
Pada
ketika harga valuta asing dianggap terlalu tinggi, bank sentral akan menjual
valuta asing. Apabila harga valuta asing dianggap terlalu rendah, bank sentral
akan membeli valuta asing. Apabila dalam sistem kurs pertukaran fleksibel bank
sentral secara aktif turut Serta dalam jual beli valuta asing, maka sistem
penentuan kurs pertukaran itu dinamakan dirty float atau managed
float. Sejak tahun 1973 berbagai negara menggunakan sistem ini dalam
menentukan kurs valuta asing.[5]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Nilai
dari uang dapat dilihat dari kemampuannya untuk membeli suatu barang atau jasa
beserta valuta asing (valas). Sedangkan nilai tukar (exchange rate)
adalah harga atau nilai tukar yang menunjukkan jumlah unit mata uang tertentu
yang dapat ditukar dengan satu mata uang lain.
Nilai tukar mata uang
dibagi menjadi dua yaitu :
a. Nilai tukar nominal, yaitu nilai tukar yang ditulis dengan angka nominal.
b. Nilai tukar Riil atau kurs riil (riil exchange
rate), yaitu harga
relative dari barang-barang kedua Negara yang menyatakan tingkat dimanakita
dapat memperdagangkan barang-barang dari suatu Negara untuk barang-barang dari
suatu Negara untuk barang-barang Negara lain
Dalam menukarkan uang ada beberapa faktor penentu yang
mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu (Madura, 1993): Faktor Fundamental,
Faktor Teknis, dan Sentimen Pasar.
Penentuan kurs valuta asing dapat dibedakan
kepada dua sistem: kurs tetap dan Kurs fleksibel. Yang dimaksudkan dengan kurs
tetap adalah sistem-penentuan nilai mata uang asing di mana bank sentral
menetapkan harga berbagai mata uang asing tersebut dan harga tersebut tidak
diubah dalam jangka masa yang lama. Sedangkan sistem kurs fleksibel adalah
nilai mata uang asing yang ditetapkan berdasarkan perubahan permintaan dan
penawaran di pasaran valuta asing dari hari ke hari.
B. Penutup
Demikian paper ini kami buat.
Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan pembahasan paper ini kami mohon
maaf. Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk lebih baiknya
paper yang kami buat selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nopirin.Pengantar Ilmu
Ekonomi Makro & Mikro. BPFE. Yogyakarta. 2000.
Sukirno. Sadono. Makroekonomi Moder., PT RajaGrafindo
Persada. Jakarta. 2000.
[1]
Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro
& Mikro, BPFE, Yogyakarta, 2000, hlm. 121.
[2]
http://artikel-photoshop-coreldraw.blogspot.com/2014/11/makalah-lengkap-hubungan-dan-pengaruh.html,
Diakses pada tanggal 22 Mei 2015 puku 23.00 WIB.
[3]
http://coretankutilang.blogspot.com/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html,
Diakses pada tanggal 23 Mei 2015 pukul 0.11 WIB
[4]
Sukirno, Sadono, Makroekonomi Modern, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta,
2000, hlm. 197.
[5]
Ibid, hlm. 199.
Sekarang rupiah lagi down. Semoga rupiah tidak merosot lagi dipermainkan Dollar dan tidak dipecundangi oleh kebijakan pemerintah sendiri. Salam kenal, mampir ke blogku ada apa aja
ReplyDelete