MAKALAH
PERENCANAAN LOKASI
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Manajemen Operasional
Dosen Pengampu: Tina Martini, S.Ag. M.Ei
Disusun Oleh:
Indah Ainun Nisak 1320310115
Dian Prasetyo 1320310118
Istiqomah Tri Handayani 1320310134
Nikmatul Azizah 1320310140
Indah Ainun Nisak 1320310115
Dian Prasetyo 1320310118
Istiqomah Tri Handayani 1320310134
Nikmatul Azizah 1320310140
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN SYARIAH / MBS
TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi-organisasi
(perusahaan) secara terus menerus membangun berbagai fasilitas baru dan memperluas
yang sudah ada. Kegiatan-kegiatan ini melibatkan sejumlah investasi dalam
konstruksi dan peralatan atau mesin dengan biaya yang sangat besar. Walaupun
penentuan lokasi organisasi yang tepat tidak selalu sangat penting. Tetapi,
bagaimanapun juga, penempatan fasilitas-faslitas yang baik akan membantu
organisasi untuk meminimumkan biaya-biaya.
Disamping
itu, adanya perbedaan sukses organisasi-organisasi dan perbedaan kekuatan dan
atau kelemahan organisasi, sering karena faktor-faktor lokasi. Dalam situasi
persaingan, faktor-faktor lokasi dapat menjadi faktor-faktor kritis yang
membuatnya sangat penting. Dalam makalah ini akan dibahas berbagai faktor yang
memengaruhi dan menentukan pemilihan lokasi yang paling menguntungkan bagi
organisasi.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa tujuan
perencanaan lokasi?
3.
Bagaimana metode-metode alternatif
lokasi?
4.
Bagaimana
tahap-tahap dalam pemilihan lokasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tujuan Perencanaan Lokasi
Tujuan perencanaan lokasi adalah untuk menetukan lokasi
suatu perusahaan atau tempat usaha sebaik mungkin agar dapat beroperasi atau
menjalankan proses produksi dengan lancar, biaya operasi yang rendah, kemampuan
bersaing perusahaan dan memungkinkan perluasan dimasa yang akan datang.
Bahkan di era globalisasi ini, perencanaan lokasi dapat
menjadikan suatu permasalahan yang komplek, karena terdapat berbagai alternatif
lokasi yang harus di pertimbangkan dengan melihat pada batas-batas negara.
Perencanaa lokasi suatu usaha/perusahaan di era globalisasi ini memang mulai
merambah lintas batas negara. Menurut Mitra Bestari (2004:51), globalisasi
bedampak pada perencaan lokasi dalam hal :
1.
Teknologi
transportasi dan komunikasi
Dengan
berkembangnya teknologi transportasi dan komunikasi menghilangkan hambatan
ruang dan waktu antar negara. Teknologi voice telecommunication, electronic
mail, faximile, teleconference, internet memudahkan hubungan lokasi satu
dengan lainnya tanpa dibatasin oleh jarak dan waktu. Kondisi ini menyebabkan
perusahaan lebih mudah untuk melayani pasar yang lebih luas, dapat menambah
komunikasi dan kerja sama yang lebih baik. Hal ini memungkinkan perusahaan
untuk meletakkan cabangnya pada lokasi yang mendekati konsumen. Komunikasi
dengan pusat dapat dilakukan dengan mudah dan lancar dengan bantuan teknologi
komunikasi yang telah berkekmbang dengan pesat.[1]
2.
Biaya transportasi
Berbagai
pertimbangan biaya yang menyangkut transportasi selalu berhubungan dengan
usaha-usaha untuk mempercepat penyerahan jasa kepada para pelanggan. Selain
itu, biaya transportasi yang rendah dapat mendukung distribusi peralatan,
misalnya distribusi tempat tidur di rumah sakit, obat-obatan dan lain-lain.
3.
Kualitas kehidupan
Kualitas
kehidupan dipengaruhi oleh tersedianya sekolah yang baik, tingkat keamanan
yanag berpengaruh terhadap kelangsungan operasi perusahaan. Sebagai contoh,
banyak perusahaan asing di indonesia yang mendirikan fasilitas sekolah dan
perumahan bagi karyawannya khususnya yang berasal dari negaranya. Hal ini
bertujuan agar para karyawannya dapat bekerja dengan tenang, seolah mereka
bekerja di negaranya sendiri.
4.
Kuota umpor
dan hambatan perdagangan menjadi menurun
Beberapa
negara sering memberikan kebijakan untuk membatasi impor untuk produk-produk
tertentu yang sering disebut quota. Guna mengantisipasi quota impor tersebut,
banyak perusahaan memikirkan untuk
meletakkan lokasi usahanya di negara pengimpor agar tidak perlu memenuhi
batasan quota impor. Sebagai contoh, perusahaan otomotif Ford dari
Amerika Serikat mendirikan pabrik otomotifnya di Jepang dengan bekerja sama
dengan perusahaan otomotif Jepang Mazzda. Hal tersebut bertujuan agar
perusahaan Ford dapat ikut bermain dalam produk otomotif dengan cc kecil
(1500 cc).[2]
B. Faktor-faktor Pengaruh dalam Pemilihan Lokasi
Secara umun faktor-faktor yang perlu di
pertimbangkan dalam perusahaan lokasi perusahaan adalah sebagai berikut :
1.
Lingkungan
Masyarakat.
Kesediaan masyarakat suatu daerah
menerima segala konsekuensi, baik konsekuensi positif maupun negatif
didirikannya suatu pabrik didaerah tersebut merupakan suatu syarat terpenting.
Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi dimana
perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik sering memproduksi limbah dalam
berbagai bentuk air, udara, atau limbah zat padat yang telah tercemar, dan
sering menimbulkan suara bising.
2.
Kedekatan
dengan pasar
Dekat dengan pasar akan membuat
perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan,
dan sering mengurangi biaya distribusi.
3.
Tenaga
kerja
Keadaan tenaga kerja merupakan salah
satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
mengenai suatu lokasi usaha, terutama
bagi perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa dimana konsumennya banyak
dan tersebar dalam area yang luas.
4.
Kedekatan
dengan bahan mentah dan supplier
Apabila bahan mentah berat dan susut
cukup besar dalam poses produksi maka
perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan bahan mentah, begitu juga bila
bahan mentah lekas rusak maka lebih baik dekat dengan barang mentah dan para
penyedia (supplier) memungkinkan suatu perusahaan mendapatkan pelayanan
supplier yang lebih baik dan menghemat biaya pengadaan bahan.
5.
Fasilitas
dan biaya transportasi
Tersedianya fasilitas transportasi baik
lewat darat, udara dan air akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi
dan penyaluran produk perusahaan. Dan pentingmya pertimbangan biaya
transportasi tergantung sumbangannya terhadap total biaya.[3]
6.
Sumber
daya-sumber daya (alam) lainnya
Hal yang perlu diperhatikan adalah
sumber daya (alam) yang murah dan mencukupi.
C. Metode-Metode Alternatif Lokasi
Metode-metode tersebut antara lain sebagai berikut :
a.
Metode
pemeringkat faktor (kualitatif)
Metode pemeringkat faktor adalah sebuah metode penentuan lokasi
yang mementingkan adanya objektivitas dalam proses mengenali biaya-biaya yang
sulit untuk di evaluasi. Keenam tahapannya adalah :
1.
Mengembangkan
daftar-daftar faktor terkait
2.
Menetapkan
bobot setiap faktor
3.
Mengembangkan
suatu skala untuk setiap faktor
4.
Meminta
manajer menentukan skor untuk setiap faktor
5.
Mengalikan
faktor tersebut dengan bobot setiap faktor dan menentukan jumlah total
6.
Membuat
rekomendasi yang didasarkan padaskor laba maksimal.[4]
b.
Analisis
Titik Impas Lokasi
Analisis titik impas lokasi adalah penggunaan analisis biaya
volume produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis diantara alternatif
lokasi yang ada. Ketiga tahapannya
adalah :
1.
Tentukan
biaya tetap dan variabel untuk tiap lokasi
2.
Pot biaya
untuk setiap lokasi
3.
Pilih
lokasi yang biaya totalnya lebih rendah.
c.
Metode
Pusat Gravitasi
Metode pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan
untuk menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini memperhitungkan
jaraklokasi pasar, jumlah barang yang akan dikirim ke pasar tersebut, dan biaya
pengiriman untuk menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi.
Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung berimbang
pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang
meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko ecerannya, dimana pembobotan
jarak dilakukan sesuai dengan jumlah container dikirim. [5]
Rumus[6] :
X1
. L1 + X2 . L2
+ . . . . . . . . . + Xn.Ln
X =
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
L1 + L2
+ . . . . . . . . . . + Ln
Dan,
Y1
. L1 + Y2 . L2
+ . . . . . . . . . + Yn.Ln
X =
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
L1 + L2
+ . . . . . . . . . . + Ln
d.
Model
Transpotasi
Tujuan model transportasi adalah
menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik pemasok (sumber) ke
beberapa titik permintaan (tujuan) sedemikian rupa sehingga meminimalkan biaya
produksi dan transportasi total. Setiap perusahaan dengan suatu jaringan titik
pasokan dan permintaan menghadapi permasalahan yang sama.
Walaupun teknik pemrograman linear dapat
digunakan untuk menyelesaikan jenis
masalah ini, algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien telah di kembangkan
untuk aplkasi transportasi. Model transportasi memberikan solusi awal yang
pantas dan kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai.
D. Tahap-Tahap
Dalam Pemilihan Lokasi
l Tahap pertama: melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat
ditentukan sebagai daerah-daerah alternative.
l Tahap kedua: melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita
sendiri dalam menentukan lokasi pabrik
l Tahap ketiga: mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat
dari daerah-daerah yang pada tahap kedua telah dipilih untuk lokasi pabrik
karena dianggap paling menguntungkan.[7]
Berikut contoh cara menentukan dan memilih lokasi suatu usaha
bisnis, untuk memudahkannya harus diberi “scoring” atau nilai dengan
angka 1-10. Makin kecil nilai “scoring” berarti makin jelek kondisinya
dan sebaliknya bila makin tinggi, berarti makin baik kondisinya.
No
|
Faktor
penentu
|
Lokasi
|
Keterangan
|
|||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
|||
1
|
Sarana Transportasi
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
2
|
Sarana Komunikasi
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
|
3
|
Sumber Air Bersih
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|
4
|
Tenaga Listrik
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
|
Sub total I
|
24
|
24
|
24
|
24
|
24
|
24
|
||
5
|
Sikap Budaya dan Tenaga Kerja
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
|
6
|
Iklim, Kelembaban, dan Suhu
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
|
7
|
Peraturan Pemerintah
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
|
8
|
StabilitasPolitik, ekonomi dan moneter
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|
Sub total II
|
25
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
||
Total (I+II)
|
49
|
50
|
51
|
52
|
53
|
54
|
Keterangan : faktor 1-4 adalah faktor mutlak sedangkan faktor 5-8
adalah faktor pendukung lain. Dan selanjutnya untuk menentukan pilihan, kita
harus menjumlahkan nilai sub total I dan sub total II
sehingga di peroleh nilai lokasi A,B,C,D,E,dan F.
Dalam contoh ini kebetulan lokasi F mempunyai nilai paling tinggi,
jadi lokasi F merupakan pilihan prioritas pertama untuk di pilih sebagai lokasi
usaha. [8]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan perencanaan lokasi adalah untuk menetukan lokasi suatu
perusahaan atau tempat usaha sebaik mungkin agar dapat beroperasi atau
menjalankan proses produksi dengan lancar, biaya operasi yang rendah, kemampuan
bersaing perusahaan dan memungkinkan perluasan dimasa yang akan datang.
faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan dalam perusahaan lokasi perusahaan
adalah sebagai berikut : Lingkungan Masyarakat, kedekatan dengan pasar, tenaga
kerja, kedekatan dengan bahan mentah (supplier), fasilitas dan biaya
transportaasi, sumber daya (alam) lainnya.
Sedangkan Tekhnik-tekhnik dalam
menentukan lokasi usaha antara lain dengan menggunakan metode
kualitatif, Analisis titik impas lokasi, Metode Pusat Gravitasi dan Model
Transpotasi. Sedangkan tahap-tahap dalam pemilihan lokasi adalah sebagai
berikut : Tahap pertama: melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat
ditentukan sebagai daerah-daerah alternative. Tahap kedua: melihat pengalaman orang
lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi pabrik. Tahap ketiga:
mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang pada
tahap kedua telah dipilih untuk lokasi pabrik karena dianggap paling
menguntungkan
DAFTAR
PUSTAKA
Danang Sunyanto dan Danang Wahyudi. “Manajemen Operasional
(Teori, Soal-Jawab & Soal Mandiri)”.
CAPS. Yogyakarta. 2011.
Hani Handoko. “Dasar-dasar Manajemen
Produksi dan Operasi”. BPFE. Yogyakarta. 2000.
Jay Heizer dan Barry Render. “Operations Management Edisi Tujuh”. Salemba Empat. Jakarta. 2005.
Prawirosentono Suyadi. “menajemen operasi analisis dan studi kasus”.
Jakarta. Bumi Aksara. 2000.
[1]Danang Sunyanto dan Danang Wahyudi, “Manajemen Operasional
(Teori, Soal-Jawab & Soal Mandiri)”,
CAPS, Yogyakarta, 2011, hal. 60.
[3] Hani Handoko, “Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi”,
BPFE, Yogyakarta, 2000, hal. 67-68.
[4]Jay Heizer dan Barry
Render, “Operations Management Edisi
Tujuh”, Salemba Empat, Jakarta, 2005, hal. 418-419.
[7]http://danilpost.blogspot.com/2013/06/produktifitas-produk.html, diakses pada tanggal 21
Oktober 2014, Jam 21.37 WIB.
[8] PrawirosentonoSuyadi, “menajemen operasi analisis dan studi kasus”,Jakarta, Bumi Aksara ,
2000,hlm. 326.
0 komentar:
Post a Comment