Blog yang diperuntukan untuk anak kuliah, terutama Mahasiswa Manajemen dan Ekonomi Syariah

Saturday, 24 December 2016

Posted by Dian Prasetyo in | 18:58:00 No comments
ARTIKEL
MOTIVASI KERJA






Disusun oleh:
Dian Prasetyo                          1320310118




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH/PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

TAHUN 2014



ARTIKEL MOTIVASI KERJA

A.    Pengertian Motivasi

Motivasi secara sederhana dapat diartikan “motivating” yang berarti bahwa pimpinan suatu organisasi berada ditengah-tengah bawahannya, dengan demikian dapat memberikan bimbingan, intruksi, nasehat, dan koreksi jika diperlukan (Siagian, 1985:129). Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri manusia yang menyebabkan ia melakukan suatu pekerjaan  (Wursanto, 1987: 132).
Chung dan Megginson menyatakan bahwa, motivasi dirumuskan sebagai perilaku yang ditujukkan pada suatu sasaran, berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan motivasi yang berhubungan dengan kepuasan pekerja dan performasi pekerjaan”.[1] Jadi performansi disini  adalah fungsi dari motivasi kerja dan kemampuan.
Motivasi selalu menjadi perhatian utama dari para manajer, karena motivasi berhubungan erat dangan keberhasilan seseorang, organisasi, atau masyarakat dalam mencapai tujuannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan yang dimilikinya, dan bertujuan untuk mendapatkan hasil kerja yang sesuai dengan keinginan.

B.     Motivasi dan Kepuasan

Sering istilah motivasi dan kepuasan digunakan secara bergantian. Sebenarnya ada perbedaan antara keduanya. kepuasan dan ketidak-puasan seseorang dengan pekerjaannya itu bersifat subjektif, yang merupakan hasil kesimpulan dan didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang diterima oleh pegawai dari pekerjaannya. Kepuasaan kerja biasanya diketahui berdasarkan hasil penyelidikan terhadap pegawai.
Kesediaan atau motivasi seorang pegawai untuk bekerja biasanya ditunjukkan oleh aktifitas yang terus-menerus, dan yang berorientasikan tujuan. Jadi yang dimaksud pegawai yang bermotivasi adalah pegawai yang perilakunya diarahkan kepada tujuan organisasi dan aktivitas-aktivitasnya tidak mudah terganggu oleh gangguan-gangguan kecil.
Sedangkan pegawai yang tidak bermotivasi, adalah mereka yang tergolong dalam hal dibawah ini:
1. Perilaku pegawai tidak memperlihatkan goal directed (berorientasikan tujuan)
2. Perilaku pegawai tidak diarahkan pada tujuan yang bernilai bagi organisasi
3. Pekerja tidak komitmen terhadap tujuan, yang berakibat  mudah terganggu dan menuntut pengawasan yang tinggi.[2]


C.    Faktor-faktor Motivasi Kerja

Motivasi seorang pekerja untuk bekerja biasanya merupakan hal yang rumit, karena motivasi itu melibatkan faktor-faktor yang sangat berpengaruh bagi individu maupun organisasi. Faktor-faktor tersebut adalah:

1). Faktor individu

Ø  Kebutuhan (needs), merupakan hak yang dimiliki setiap pekerja untuk mendapatkan apa yang diinginkan.  

Ø  Kemampuan (abilities), adalah sesuatu yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan yang dilakukan.

2). Faktor organisasi

Ø  Pembayaran atau gaji (pay)
Setiap pekerja berhak mendapatkan gaji untuk kelangsungan hidupnya. Dan gaji dapat diartikan sebagai alat motivasi untuk pekerja agar bekerja lebih baik.

Ø  Keamanan pekerjaan (job security)
Kenyamanan dalam pekerjaan menjadi suatu penentu. Dibuktikan dengan keamanan setiap pekerja, agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan.

Ø  Sesama pekerja (co-workers)
Rekan atau partner dalam perusahaan adalah seseorang yang mampu memberi semangat dan bantuan dalam pekerjaan yang dilakukan, sebagai bentuk hubungan yang baik antara sesama pekerja.

Ø  Pengawasan (supervision)
Pengawasan dari atasan dapat membuat setiap pekerja melakukan pekerjaan yang sesuai dengan tujuan organisasi.

Ø  Pujian (praise)

         Pujian untuk para pekerja yang baik dapat memberi dorongan bagi pekerja itu sendiri untuk lebih semangat dalam melakukan pekerjaan.

Ø  Pekerjaan itu sendiri (job itself)[3]

Pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan seorang pekerja akan mempermudah pekerjaan yang harus dilakukan.




[1] Dr. Faustino Cordoso Gomes, M. Si., “Manajemen Sumber Daya manusia”, Yogyakarta, 2003, hal.177
[2] Ibid, hlm.178
[3] Ibid, hlm.180

0 komentar:

Post a Comment

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter