Blog yang diperuntukan untuk anak kuliah, terutama Mahasiswa Manajemen dan Ekonomi Syariah

Friday 27 May 2016

Posted by Dian Prasetyo in | 09:05:00 No comments
MAKALAH
RIGHTS, OPSI DAN WARAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah    : Pasa Modal
Dosen Pengampu : Suhadi, SE, MSA


Disusun Oleh :
Dian Prasetyo                                      1320310118
Nur Khamid                                        1320310119
Muhammad Tausiul Ilma                    1320310136                           

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
MANAGEMEN BISNIS SYARIAH
TAHUN AKADEMIK 2015/2016




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pasar modal adalah sebuah aktivitas yang hampir sama dengan pasar pada umumnya. Yang membadakan dalam pasar modal aktivitas pertemuan antara para pemilik modal dan pihak yang membutuhkan modal, dengan perantaraan broker atau pialang efek. Pemilik modal adalah mereka atau pihak yang memiliki modal atau yang lazim disebut sebagai investor, sedangkan yang membutuhkan modal adalah perusahaan atau pihak yang akan menjual saham, obligasi dan instrumen pasa modal lainnya.
Pada pasar modal terdapat instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call). Karena pasar modal merupakan sebuah pasar dari instrumen keuangan jangka panjang, memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana. Maka dari itu para investor harus mengenal semua instrumen yang ada pada pasar modal.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1.      Apa yang dimaksud right issue ?
2.      Apa yang dimaksud Opsi ?
3.      Apa yang dimaksud waran?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Right Issue
1.      Definisi Right Issue
Rights Issue diterjemahkan sebagai bukti atau emisi klaim. Instrumen investasi ini merupakan produk turunan dari saham. Rights Issue sebenarnya merupakan hak bagi investor untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat harus membelinya. [1]
Right issue adalah pemberian hak pemegang saham untuk memesan terlebih dahulu saham emiten yang akan dijual dengan harga nominal tertentu. Biasanya hal tersebut dimaksudkan emiten untuk penambahan keterbatasan modal perusahaan. Sedangkan bukti Right disebut hak memesan terlebih dahulu.
Puji Harto mengatakan,"Right issue merupakan penawaran sekuritas kepada pemegang saham perusahaan untuk membeli saham baru tersebut pada harga tertentu dan saat tertentu pula".[2]
Contoh kasus:
Untuk menambah modal usaha. PT. Natasha melakukan Right issue dengan mengeluarkan bukti Right dengan perbandingan 2 : 1 (setiap pemegang dua lembar saham PT. Natasha berhak untuk membeli satu lembar sham baru PT. Natasha, dalam konteks ini berarti PT. Natasha melakukan second issue). Misalnya ketika IPO (Initial Public Offering) pertama kali PT. Natasha menerbitkan saham untuk publik 5.000.000 lembar saham, berarti setelah Right issue (second issue) PT. Natasha menjual lagi saham baru sebanyak 2.500.000. Anggap saja Ny. Salsa memiliki 2000 lembar saham PT. Natasha yang mana Ny. Salsa menggunakan hak Right-nya maka Ny Salsa harus membeli saham baru PT. Natasha sebanyak 1.000 lembar. Dengan demikian totalnya menjadi 3000 lembar.
Anggap saja harga saham lama = Rp. 5.000 per lembar, dan harga saham baru yang ditawarkan = 4.500 per lembar, Maka Ny Salsa mengeluarkan uang dalam rangka membeli saham baru sebanyak Rp- 4.500-000. Dengan demikian Ny Salsa menanamkan modal pada PT Natasha sebesar Rp. 14.500.000.
Right issue bisa berakibat pada jumlah saham emiten yang beredar semakin banyak. Hal itu akan dilakukan perhitungan harga teoritis saham baru akibat Rights issue.
Di mana:
Harga teoritis = 
Keterangan :
α = rasio saham lama
b = rasio saham baru
x = harga pada saat Cum date
y = harga tebus
Nilai SBR = c – y
Contoh Kasus :
Merujuk pada kasus sebelumnya, maka harga teoritis saham datap dihitung :
            Harga teoritis =
Jika pemegang saham lam tidak membeli Right melainkan menjual kepada pihak lain, maka harga Right dapat ditentukan :
Harga Right = Harga Teoritis - Exercise price
Harga Right = Rp. 4.833 - Rp. 4.500 = Rp. 333
Dengan demikian adapat ditentukan nilai Right dengan menggunakan formula sebagai berikut :
            Nilai right issue =
Nilai right issue =
2.      Cara Mendapat Keuntungan  Dari Investasi Right Issue
Widoatmojo, sawidji (2005) berpendapat bahwa untuk bisa memetik keuntungan dari investasi Right issue, terdapat beberapa pengalaman yang bisa diaplikasikan :
1.      Hindari pembelian, Right issue pada saat pasar dalam kondisi bearish
2.      Pastikan prospek perusahaan dimasa mendatang baik.
3.      sell early buy end, Jika investor posisi menjual Right, eksekusi sebaiknva dilakukan pada awal masa penawaran. Karena harga Right seiringg waktu diserang oleh investor non pemegang saham lama dan menekan harga Right semakin turun. Dan begitu sebaliknya jika investor ingin mernbeli Right sebaikya pada akhir wakru penawaran. Karena seiring waktu harga Right akan semakin murah sehingga keuntungan yang di dapat akan lebih banyak.
4.      Manfaatkan Right issue untuk pengambilan keputusan.[3]


B.     Opsi
1.      Definisi Opsi
Opsi adalah “hak” kepada pemegangnya (pembelinya) untuk melakukan sesuatu, pada waktu yang telah ditentukan, sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam opsi tersebut. Hak ini bermacam-macam, bisa hak membeli, menjual, didahulukan pembelian atau penjualannya dan lain sebagainya.[4]
Opsi juga termasuk kategori kontrak berjangka, karena opsi terdapat proses fembuatan kontrak sekarang untuk membeli atau menjual aset dimasa yang akan datang. Kontrak opsi merupakan kontrak untuk meqrberikan hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu pada harga tertentu pula.[5]
Opsi secara murni, biasanya diterbitkan oleh lernbaga di luar lingkungan perusahaan penerbit saham yang dijadikan jaminan (Brigman & Gapenski, l99l: 588). Misalnya, PT Rimba Raya, sebuah perusahaan industri pengolah kayu lapis, adalah emiten dari 25 juta saharn. Harga perdana per lernbar saham adalah Rp. 10.000. Untuk penerbitan opsi dengan jaminan saharn PT Rimba Raya tersebut, tidak harus PT Rimba Raya sendiri yang rnenerbitkan. Boleh perorangan atau lernbaga. Misalnya Tuan Sastro, yang dikenal luas sebagai pialang saharn yang sukses.
Dengan memiliki satu juta lembar saham PT Rimba Raya, Tuan Sastro bisa menerbitkan opsi. Tapi pemilikan saham bukan keharusan. Seandainya, Tuan Sastro tidak memiliki saham PT Rirnba Raya pun, dia boleh menerbitkan opsi atas jaminan saham PT Rimba Raya. Namun yang lazim menerbitkan opsi biasanya bursa efek yang khusus memperdagangkan opsi. Jadi PT Rimba Raya tidak perlu berbuat sesuatu atas pasar opsi yang dijamin oleh sahamnya. Atau dapat dikatakan secara ekstrirn, PT Rirnba Raya tidak ada hubungannya dengan pasar opsi, meskipun sahamnya dijadikan sebagai jaminan atas perdagangan opsi tersebut.
Posisi keuangan PT Rimba Raya pun tidak mengalami perubahan atas penerbitan opsi itu. Pembeli opsi juga tidak memiliki hak apapun dalam rapat umum pemegang saham PT Rimba Raya, termasuk pembagian dividen, kecuali kalau kelak pembeli opsi menggunakan haknya, sehingga merubah statusnya, yang semula sebagai pemegang opsi, kini sebagai pemegang saham PT Rimba Raya yang menjadi jaminannya. Inipun haknya berlaku bagi pemegang calls option. Dalam praktiknya jaminan saham tersebut tidak pernah ada. Dengan kata lain perdagangan opsi dan saham sebagai jaminan bisa tidak ada hubungan sama sekali.[6]
2.      Jenis-jenis Opsi
Dalam praktiknya- jenis-jenis opsi meliputi :
a.       Opsi call (call option)
Put dan call merupakan dua pmduk derivatif menganut sistem kontrak berjangka, dimana dalam kontrak disebutkan bahwa pemegang opsi dapat menjual dan membeli suatu aset finansial dengan volume dan harga yang ditentukan sebelum sewaktu-waktu berubah di masa yang akan datang.
Dikatakan derivasi karena hanya memiliki nilai-nilai selagi terhubung ke aset finansial yang bersangkutan. Setiap opsi memiliki masa hidup pasar tertentu, sehingga jika masa hidup pasarnya sudah habis, maka efek dari derivasi tersebur sudah tidak ada nilainya lagi
Tujuan dari derivasi modal adalah selain untuk merangsang dan memberikan insentif pemegang saham dan obligasi lama juga memacu peningkataa pasar modal.
 Kontrak opsi saham yang diperdagangkan di BEI disebut KOS (Kontrak Opsi Saham). Dalam perdagangan KOS, jatuh tempo atau hari berakhimya setiap seri KOS pada setiap bulan adalah hari bursa terakhir pada bulan yang bersangkutan.
Contoh Kasus
Ny Natasya membeli Opsi Call 1.000 lembar. dengan harga Rp. 2000 per lembar. Opsi tersebut memberi hak untuk membeli saham ANT dengan exercise price Rp.11.000 pada exerise date 6 bulan mendatang. Harga ANT pada saat pembelian Opsi Rp. I0.500.
Pertanyaan :
a)      Berapa keuntungan Ny Natasya, bita 6 bulan kemudian harga saham ANT menjadi Rp. 12.000? (Rp. dan %)
b)      Berapa kerugian Ny Natasya, bila 6 bulan kemudian harga saham ANT menjadi Rp. 11.000 ? (Rp. dan %)
c)      Berapa keuntungan/kerugian maksimal Ny Natasya ?
d)     Berapa keuntungan & kerugian maksimal writer ?

Penyelesaian : .
a)      Pembelian Opsi           = 1.000 x Rp. 200                   = Rp.      200.000
Pembelian Saham        = 1.000 x Rp. 11.000              = Rp. 11.000.000 +
                                                                                       Rp. 11.200.000
Dijual                          = 1.000 x Rp. 12.000              = Rp. 12.000.000
Laba                                                                           = Rp.      800.000
ROI (6 bln)                 = 100.000/200.000 x 100%     = 400%
b)      Pembelian Opsi           = 1000 x Rp. 200                    = Rp.      200.000
Pembelian Saham        = 1.000 x Rp. 11.000              = Rp. 11.000.000 +
   Rp. 11.200.000
Dijual di Bursa            = 1000 x Rp. 11.000               = Rp. 11.000.000
Rugi                                                                            = (Rp. 200.000)
Rugi (6 bln)                 = 100.000/200.000 x 100%     = 50%
c)      Keuntungan                = tak terhingga, tergantung harga saham
d)     Kerugian maks.           = sebesar investasi = Rp. 200.000
e)      Keuntungan                = sebesar harga opsi
f)       Kerugian maks.           = tak terhingga tergantung harga saham.

a.       Opsi put (put option)
Opsi put merupakan instrumen negosiasi yang memungkinkan pemiliknya untuk menjual suatu efek tertentu dalam jangka waktu tertentu. Di sini, Opsi put tidak lain adalah efek yang memberikan hak (rights) kepada pemiliknya untuk menjual efek tertentu (saham), dengan harga tertentu, pada waktu tertentu.
Contoh Kasus :
Ny. Tasya membeli opsi put 1000 lembar dengan harga per lembar Rp. 200. Opsi tersebut memberikan hak untuk menjual saham ANT seharga Rp. 5.500 dan exercise date 6 bulan yang kan datang. Harga saham ANT saat pembelian opsi Rp. 5.200.
Pertanyaan :
a)         Berapa keuntungan Ny. Tasya, jika 6 bulan kemudian harga saham ANT turun menjadi Rp. 5.000 ?
b)        Berapa kerugian Ny Tasya, bila 6 bulan kemudian harga saham ANT naik menjadi Rp.6.000 ?
Penyelesaian :
Pembelian opsi                        = 1.000 x Rp. 200                   = Rp.     200.000
Beli saham di bursa                 = 1.000 x Rp. 5.000                = Rp. 5.000.000 +
                                                                                                = Rp. 5.200.000
Dijual ke writer                       = 1.000 x Rp. 5.500                = Rp. 5.500.000
Laba                                                                                       = Rp.    300.000
ROI (6 bln)                             = 300.000/200.000 x l00%     = 150 %
Jika Ny Tasya tidak menggunakan haknya, maka akan mengalami rugi sebesar Rp. 200.000 atau sebesar harga opsi.
3.      Waran (warrant)[7]

C.    Waran
Waran adalah opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah dan harga yang telah ditentukan, biasanya dalam beberapa tahun. Penerbitan waran biasanya disertakan pada sekuritas lain seperti saham atau obligasi untuk lebih menarik minat pemodal. Waran sering juga disebut sebagai pemanis bagi penerbitas saham atau obligasi. Dengan demikian naik turunnya harga waran pada umumnya akan dipengaruhi juga oleh naik turunnya harga saham.
Istilah Waran sebenarnya berasal dari Covered Warrant. Waran hampir sama dengan opsi saham (option), dipergunakan sebagai sarana lindung nilai (hedging). Covered Warrant umumnya diterbitkan oleh perusahaan keuangan seperti investment bank, bank, lembaga pemerintah atau institusi lain yang bukan emiten atau perusahaan publik. Dalam perkembangannya, mulai banyak emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan Covered Warrant.
Seperti halnya produk opsi saham (option) yang dibedakan antara put option dan call option, Covered Warrant juga dibedakan antara put warrant dan call warrant. Pada umumnya Waran yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah call warrant, di mana pemegang Waran diberikan hak untuk membeli atau melaksanakan hak untuk membeli saham yang diterbitkan oleh emiten tersebut pada jumlah dan harga tertentu serta pada waktu tertentu.
Saat ini cukup banyak emiten di BEI yang menerbitkan Waran. Umumnya Waran diterbitkan sebagai pemanis (sweetener) bersamaan dengan penerbitan saham baru baik dalam rangka penawaran umum (Initial Public Offering/IPO)  ataupun penawaran umum terbatas (right issue). Karena diterbitkan sebagai pemanis, umumnya emiten sebagai penerbit Waran tidak memperoleh dana (premi) dari penerbitan waran tersebut.[8]
Sama seperti Right, Warran merupakan produk derivative dari saham yang memberikan hak untuk membeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan pada waktu yang telah ditetapkan pula. Namun, sifat dari Warrant melekat pada obligasi.
Contoh dari Warrant, misalkan Warrant I Indah Kiat, jatuh tempo pada November 2002, dengan harga Rp. 1000. Artinya jika anda memiliki Warrant I Indah Kiat, maka anda berhak untuk membeli satu saham biasa Indah Kiat pada bulan November 2002 pada harga Rp. 1000.

D.    Perbedaan Rights Issue, Opsi dan Waran
Suatu perusahaan dapal menerbitkan right, waran atau opsi yang mengizinkan pembelian saham perusahaan pada satu periode tertentu (exercise period) ada harga tertentu (exercise price). Walaupun istilah right, waran dan opsi kadang-kadang digunakan bergantian, ada perbedaan diantara ketiganya :
1.      Right issue diterbitkan untuk pemegang saham yang sudah ada guna mengizinkan mereka untuk menjaga persentase kepemilikan ketika saham baru akan diterbitkan (beberapa undang-undang negara bagian mewajibkan hak memesan terlebih dahulu).
2.      Waran dijual oleh perusahaan secara tunai.
3.      Opsi diberikan kepada pejabat atau karyawan, biasanya sebagai bagian dari program kompensasi.
Suatu perusahaan dapat menawarkan rights, waran, atau opsi untuk mendapatkan modal,  mendorong, penjualan jenis efek tertentu, atau sebagai kompensasi untuk jasa yang diterima. Periode pelaksanaan biasanya lebih lama untuk waran dan opsi dibandingkan rights. Waran dan rights dapat diperdagangkan secara independen diantara investor, sedangkan opsi biasanya terbatas pada orang atau kelompok tertentu yang diberikan pada orang atau kelompok tertentu yang diberikan opsi tersebut.[9]






BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
1.      Right issue adalah pemberian hak pemegang saham untuk memesan terlebih dahulu saham emiten yang akan dijual dengan harga nominal tertentu.
2.      Opsi adalah “hak” kepada pemegangnya (pembelinya) untuk melakukan sesuatu, pada waktu yang telah ditentukan, sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam opsi tersebut. Hak ini bermacam-macam, bisa hak membeli, menjual, didahulukan pembelian atau penjualannya dan lain sebagainya.
3.      Jenis-jenis opsi antara lain, Opsi call, Opsi put, dan Waran.
4.      Waran adalah opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah dan harga yang telah ditentukan, biasanya dalam beberapa tahun. Penerbitan waran biasanya disertakan pada sekuritas lain seperti saham atau obligasi untuk lebih menarik minat pemodal.
5.      Perbedaan diantara rights issue, opsi dan waran yaitu  :
a.       Right issue diterbitkan untuk pemegang saham yang sudah ada guna mengizinkan mereka untuk menjaga persentase kepemilikan ketika saham baru akan diterbitkan.
b.      Opsi (optional) diberikan kepada pejabat atau karyawan, biasanya sebagai bagian dari program kompersasi.
c.       Waran dijual oleh perusahaan secara tunai

B.     Penutup
Demikian makalah ini kami buat. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan pembahasan makalah ini kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk lebih baiknya makalah yang kami buat selanjutnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
Sawidji Widoatmodjo. Seri Membuat Uang Bekerja Untuk Anda, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, Pengantar Menjadi Investor Profesional. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. 2005.
Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Alfabeta. Bandung. 2009.
Ferdinand D. Saragih dkk. Dasar-dasar Keuangan Bisnis Teori dan AplikasI. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. 2005.
Nor Hadi. Pasar Modal Edisi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. RajaGrafindo. Jakarta Persada. 2000.






[1] Sawidji Widoatmodjo, Seri Membuat Uang Bekerja Untuk Anda, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, Pengantar Menjadi Investor Profesional, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005, hlm. 144
[2] Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 92-93.
[3] Ibid, hlm. 179.
[4] Sawidji Widoatmodjo, Op.Cit, hlm. 158.
[5] Nor Hadi, Pasar Modal Edisi 2, Graha Ilmu, Yogyakarta, hlm. 145.
[6] Ferdinand D. Saragih dkk, Dasar-dasar Keuangan Bisnis Teori dan Aplikasi,PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005, hlm. 175.
[7] Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, Op.Cit, hlm. 147-151.
[8] Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. RajaGrafindo, Jakarta Persada, 2000, hlm. 32-34.

0 komentar:

Post a Comment

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter