Blog yang diperuntukan untuk anak kuliah, terutama Mahasiswa Manajemen dan Ekonomi Syariah

Thursday, 4 May 2017

Posted by Dian Prasetyo in | 10:27:00 No comments
MAKALAH

KESEHATAN DI INDONESIA





Disusun Oleh:

Dian Prasetyo                                      1320310118






SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN SYARIAH / MBS
TAHUN 2014




BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Banyak masalah yang terjadi di dunia kesehatan. Dari mulai kekurangan obat, tenaga medis, timbul penyakit – penyakit baru, dan lain – lain. Masalah tersebut dapat timbul karena masyarakat yang tidak bisa menjaga pola hidupnya. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh bawaan lahir. Oleh karena itu, kami akan mengemukakan mengenai masalah tersebut secara jelas dan rinci dalam makalah kami yang berjudul “MASALAH KESEHATAN DI INDONESIA”.

B.     Rumusan masalah
a.       Apa masalah yang terjadi dalam dunia kesehatan di Indonesia?
b.      Apa yang menyebabkan masalah kesehatan tersebut terjadi?
c.       Bagaimana cara menanggulangi masalah kesehatan di Indonesia?

C.    Tujuan penulisan
a.       Untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam dunia kesehatan di Indonesia
b.      Untuk mengetahui penyebab masalah kesehatan di Indonesia
c.       Untuk mengetahui cara penanggulangan masalah kesehatan di Indonesia



BAB II
PEMBAHASAN
Sehat merupakan kondisi optimal fisik, mental dan sosial seseorang sehingga dapat sosial memiliki produktivitas, bukan hanya terbebas dari bibit penyakit. Kondisi sehat dapat merupakan kondisi optimal fisik, mental, dan dilihat dari dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai salah satu modal produksi atau prakondisi yang dibutuhkan seseorang sehingga dapat beraktivitas yang produktif. Dimensi konsumsi menjelaskan manfaat sehat sebagai kondisi yang dibutuhkan manusia untuk dinikmati sehingga perlu disyukuri.
PENGERTIAN MASALAH KESEHATAN
Masalah kesehatan merupakan hal – hal yang perlu dipecahkan atau persoalan mengenai dunia kesehatan khususnya dunia kesehatan  di Indonesia.
JENIS – JENIS MASALAH KESEHATAN DI INDONESIA
Untuk memahami masalah kesehatan yang sering ditemukan di Indonesia perlu dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain masalah perilaku kesehatan, lingkungan, genetik dan pelayanan kesehatan yang akan menimbulkan berbagai masalah lanjutan seperti masalah kesehatan ibu dan anak, masalah gizi dan penyakit – penyakit baik menular maupun tidak menular. Masalah kesehatan tersebut terjadi pada masyarakat secara umum atau komunitas tertentu seperti kelompok rawan (bayi, balita, ibu ), kelompok lanjut usia dan kelompok pekerja.
1.      Masalah perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan bila mengacu pada penelitian Hendrik L. Blum di Amerika Serikat memiliki urutan kedua faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat setelah faktor lingkungan. Di Indonesia diduga faktor perilaku justru menjadi faktor utama masalah kesehatan sebagai akibat masih rendahnya pengetahuan kesehatan dan faktor kemiskinan.
Proses terbentuknya sebuah perilaku yang diawali pengetahuan membutuhkan sumber pengetahuan dan diperoleh dari pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada sasaran sehingga pengetahuan sasaran terhadap sesuatu masalah meningkat dengan harapan sasaran dapat berperilaku sehat.
Sikap setuju terhadap suatu perilaku sehat dapat terbentuk bila pengetahuan yang mendasari perilaku diperkuat dengan bukti manfaat karena perilaku seseorang dilandasi motif. Bila seseorang dapat menemukan manfaat dari berperilaku sehat yang diharapkan oleh petugas kesehatan maka terbentuklah sikap yang mendukung.
Perilaku sendiri menurut Lawrence Green dilatarbelakangi 3 faktor pokok yaitu  faktor predisposisi ( predisposing factors ), faktor pendukung ( enabling factors ), dan faktor penguat ( reinforcing factors ).
2.      Masalah kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan merupakan keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terbentuknya derajat kesehatan masyarakat yang optimum pula. Masalah kesehatan lingkungan meliputi penyehatan lingkungan pemukiman, penyediaan air bersih, pengelolaan limbah dan sampah serta pengelolaan tempat – tempat umum dan pengolahan makanan.
a.       Penyehatan lingkungan pemukiman
Lingkungan pemukiman secara khusus adalah rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Pertumbuhan penduduk yang tidak diikuti pertambahan luas tanah cenderung menimbulkan masalah kepadatan populasi dan lingkungan tempat tinggal yang menyebabkan berbagai penyakit serta masalah keseahatan.
b.      Penyediaan air bersih
Kebutuhan air bersih terutama meliputi air minum, mandi, memasak dan mencuci. Syarat air minum yang sehat antara lain syarat fisik, syarat bakteriologis dan syarat kimia. Air minum sehat memiliki karakteristik tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, suhu dibawah suhu udara sekitar ( syarat fisik ), bebas dari bakteri patogen ( syarat bakteriologis ) dan mengandung zat – zat tertentu dalam jumlah yang dipersyaratkan ( syarat kimia ). Di Indonesia sumber – sumber air minum dapat dari air hujan, air danau, air sungai, mata air, air sumur dangkal dan air sumur dalam. Sumber – sumber air tersebut memiliki karakteristik masing – masing yang membutuhkan pengolahan sederhana sampai modern agar layak diminum.
c.       Pengelolaan limbah dan sampah
Limbah merupakan hasil buangan baik manusia, rumah tangga, industri atau tempat – tempat umum lainnya. Sampah merupakan bahan atau benda padat yang dibuang karena sudah tidak digunakan dalam kegiatan manusia. Pengelolaan limbah dan sampah yang tidak tepat akan menimbulkan polusi terhadap kesehatan lingkungan.
Pengolahan kotoran manusia membutuhkan tempat yang memenuhi syarat agar tidak menimbulkan polusi bau dan mengganggu estetika. Tempat pembuangan dan pengolahan limbah kotoran manusia berupa jamban dan septic tank harus memenuhi syarat kesehatan karena beberapa penyakit disebarkan melalui perantaraan kotoran.
Pengelolaan sampah meliputi sampah organik, anorganik serta bahan berbahaya, memiliki 2 tahap pengelolaan yaitu pengumpulan dan pengangkutan sampah serta pemusnahan dan pengolahan sampah.
Pengelolaan limbah ditujukan untuk menghindarkan pencemaran air dan tanah sehingga pengolahan limbah harus menghasilkan limbah yang tidak berbahaya. Syarat pengolahan limbah cair meliputi syarat fisik, bakteriologis, dan kimia. Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan pengenceran ( dilusi ), kolam oksidasi dan irigasi, sedangkan secara modern menggunakan Sarana atau Instalasi Pengolahan  Air Limbah ( SPAL/APAL ).
d.      Pengelolaan tempat – tempat umum dan pengolahan makanan
Pengelolaan tempat – tempat umum meliputi tempat ibadah, sekolah, pasar dan lain – lain sedangkan penglahan makanan meliputi tempat pengolahan makanan ( pabrik atau industri makanan ) dan tempat penjualan makanan ( toko, warung makan, kantin, restoran, cafe, dll ). Kegiatan berupa pemeriksaan syarat bangunan, ketersediaan air bersih serta pengolahan limbah dan sampah.
3.      Masalah pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang bermutu akan menghasilkan derajat kesehatan optimal. Tercapainya pelayanan kesehatan yang sesuai standar membutuhkan syarat ketersediaan sumber daya dan prosedur pelayanan.
Ketersediaan sumber daya yang akan menunjang perilaku sehat masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan baik negeri atau swasta membutuhkan prasyarat sumber daya manusia ( petugas kesehatan yang profesional ), sumber daya sarana dan prasarana ( bangunan dan sarana pendukung ) serta sumber daya dana ( pembiayaan kesehatan ).
a.       Petugas kesehatan yang profesional
Pelaksana pelayanan kesehatan meliputi tenaga medis, pramedis keperawatan, pramedis non keperawatan dan non medis ( administrasi ). Profesional tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kesehatan ditunjukkan dengan kompetensi dan taat prosedur.
Saat ini masyarakat banyak menerima pelayanan kesehatan di bawah standar akibat kedua syarat di atas tidak dipenuhi. Keterbatasan ketenagaan di Indonesia yang terjadi karena kurangnya tenaga sesuai kompetensi atau tidak terdistribusi secara merata melahirkan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan tidak sesuai kompetensinya. Kurangnya pengetahuan dan motif ekonomi sering menjadikan standar pelayanan belum dikerjakan secara maksimal. Masyarakat cenderung menerima kondisi tersebut karena ketidaktahuan dan keterpaksaan. Walaupun pemerintah telah banyak melakukan perbaikan mutu pelyanan kesehatan di Indonesia baik melalui peraturan standar kompetensi tenaga kesehatan maupun program peningkatan kompetensi dan pemerataan distribusi tenaga kesehatan tetapi belum seluruh petugas kesehatan mendukung. Hal tersebut terkait perilaku sehat petugas kesehatan yang masih banyak menyimpang dari tujuan awal keberadaannya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kuratif masih memimpin sedangkan aspek preventif dan promotif dalam pelayanan kesehatan belum dominan. Perilaku sehat masyarakat pun mengikuti saat paradigma sehat dikalahkan oleh perilaku sakit, yaitu memanfaatkan pelayanan kesehatan hanya pada saat sakit.
b.      Sarana bangunan dan pendukung
Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan saat ini diatasi dengan konsep Desa Siaga yaitu konsep memandirikan masyarakat untuk sehat. Sayangnya kondisi tersebut tidak didukung sepenuhnya oleh masyarakat karena lebih dominannya perilaku sakit. Pemerintah sendiri selain dana APBN dan APBD, melalui program Bantuan Operasional Kegiatan ( BOK ) Puskesmas dan program pengembangan sarana pelayanan kesehatan rujukan telah banyak meningkatkan mutu sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di Indonesia.
c.       Pembiayaan kesehatan
Faktor pembiayaan seringkali menjadi penghambat masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas. Faktor yang merupakan faktor pendukung ( enabling factors ) masyarakat untuk berperilaku sehat telah dilakukan di Indonesia melalui asuransi kesehatan maupun dana pendamping. Sebut saja asuransi kesehatan untuk pegawai negeri sipil ( PT. Askes ), polisi dan tentara ( PT. Asabri ), pekerja sektor industri ( PT. Jamsostek ), masyarakat miskin ( Jamkesmas Program Keluarga Harapan ), masyarakat tidak mampu ( Jamkesda ) bahkan masyarakat umum ( Jampersal dan asuransi perorangan ). Namun tetap saja masalah pembiayaan kesehatan menjadi kendala dalam mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu terkait kesadaran masyarakat berperilaku sehat. Perilaku sakit masih dominan sehingga upaya kuratif yang membutuhkan biaya besar cenderung menyebabkan dana tidak tercukupi atau habis di tengah jalan. Karena itu diperlukan perubahan paradigma masyarakat menjadi Paradigma Sehat melalui Pendidikan Kesehatan oleh petugas kesehatan secara terus menerus.
4.      Masalah genetik
Beberapa masalah kesehatan dan penyakit yang disebabkan oleh faktor genetik tidak hanya penyakit keturunan seperti hemophilia, diabetes mellitus, infertilitas dan lain – lain tetapi juga masalah sosial seperti keretakan rumah tangga sampai perceraian, kemiskinan dan kejahatan. Masalah kesehatan dan penyakit yang timbul akibat faktor genetik lebih banyak disebabkan kurang paham terhadap penyebab genetik, disamping sikap penolakan karena faktor kepercayaan. Agar masyarakat dapat berperilaku sehat diperlukan intervensi pendidikan kesehatan disertai upaya pendekatan kepada pengambil keputusan ( tokoh agama, tokoh masyarakat dan penguasa wilayah ). Intervensi berupa pendidikan kesehatan melaui konseling genetik, dan pentingnya pemeriksaan genetik dapat mengurangi resiko munculnya kesehatan pada keturunannya.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesehatan masyarakat memiliki tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menggerakkan seluruh potensi masyarakat. Dapat diartikan bahwa perilaku sehat masyarakat harus ditingkatkan dan dipelihara oleh petugas kesehatan. Kondisi masalah kesehatan di Indonesia sebagian besar terkait perilaku masyarakat dan petugas kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung menuju perilaku hidup sehat. Upaya merubah perilaku masyarakat menjadi perilaku sehat dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan atau secara khusus promosi kesehatan. Atas dasar keadaan tersebut maka wajib bagi petugas kesehatan memiliki kompetensi melakukan promosi kesehatan.

B.     Hambatan
Adapun hambatan dalam pembuatan makalah ini yaitu sarana dan prasarana yaitu komputer yang terbatas dan juga waktu pembuatan yang relatif singkat.

C.    Saran
Saran kami untuk masalah kesehatan di Indonesia selanjutnya semoga dapat ditanggulangi dengan baik. Juga diharapkan kerjasama dari masyarakat dan petugas kesehatan agar masalah kesehatan dapat teratasi dan semakin baiknya kondisi kesehatan di Indonesia.




DAFTAR PUSTAKA

Marhijanto, Bambang. 1999. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini. Surabaya. Terbit Terang

http://aaknasional.wordpress.com/2012/03/12/masalah-kesehatan-masyarakat-di-indonesia/

0 komentar:

Post a Comment

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter